Memaafkan dan Melupakan


Maaf.
Bagi sebagian orang, memaafkan adalah hal sepele, mudah dilakukan dan yaa tentunya banyak keuntungan.
Sebagian lain gengsi untuk meminta maaf "Lah, ini salah siapa?

Why do men cheat?  Why do engaged men still play the field?  Is it still cheating if he had intent but no follow through? Should you tell the girl who was cheated on that he has cheated on her? Is it revenge to tell or not to tell? Hummmm...not a violation:
siapa yang salah siapa yang meminta maaf."

Maaf.
Sudah diajarkan dari kecil tentunya. Namun siapa nyana. Jika dengan memaafkan justru memperburuk keadaan (pernahkah?), bagaimana yang terbaik.

Ah, sudahlah. Bila dengan ketiadaannya justru memperbaik keadaan, pergilah. Bukan berarti tidak memaafkan, tapi lebih baik tidak menyiksa diri dan memperbanyak dosa.

Kemana arahnya pembicaraan ini?

Entahlah.

Yang penting sekarang pergilah. Tak sabar menunggu beberapa bulan lagi melihat kau pergi.  Keberadaannya mengingatkan perihnya luka pertemanan, ketiadaannya menjadikanku lupa segala perih itu.

Sekali lagi, maaf dan pergilah.

Semoga tidak bertemu lagi.

Komentar

Postingan Populer