Fakta Unikkkk
Fakta Unik Soekarno
Siapa yg tak
kenal presiden pertama di Republik ini ? Soekarno, sosok proklamator yg
berhasil membawa bangsa ini berwibawa di mata dunia. Membawa bangsa ini menjadi
Macan Asia.
Dr.(HC) Ir. Soekarno yg memiliki nama asli Koesno Sosrodihardjo ini lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada tgl 6 Juni 1901. Beliau menjabat presiden pertama di Indonesia pada periode 1945-1966. Beliau lah yg memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.
Di balik
sosoknya yg tegas, dan berwibawa. Ternyata ada saja hal maupun cerita unik dan
menarik yg ada pada beliau. Menarik nih untuk di bahas, penasaran ? Oke kita
bahas
1. Ketika
dilahirkan, Soekarno diberikan nama Koesno Sosrodihardjo oleh orangtuanya.
Namun karena ia sering sakit, maka ketika berumur lima tahun namanya diubah menjadi Soekarno oleh ayahnya. Nama tersebut diambil dari seorang panglima perang dalam kisah Bharata Yudha yaitu Karna. Nama "Karna" menjadi "Karno" karena dalam bahasa Jawa huruf "a" berubah menjadi "o" sedangkan awalan "su" memiliki arti "baik". Di kemudian hari ketika menjadi presiden, ejaan nama Soekarno diganti olehnya sendiri menjadi Sukarno karena menurutnya nama tersebut menggunakan ejaan penjajah Belanda.
Namun karena ia sering sakit, maka ketika berumur lima tahun namanya diubah menjadi Soekarno oleh ayahnya. Nama tersebut diambil dari seorang panglima perang dalam kisah Bharata Yudha yaitu Karna. Nama "Karna" menjadi "Karno" karena dalam bahasa Jawa huruf "a" berubah menjadi "o" sedangkan awalan "su" memiliki arti "baik". Di kemudian hari ketika menjadi presiden, ejaan nama Soekarno diganti olehnya sendiri menjadi Sukarno karena menurutnya nama tersebut menggunakan ejaan penjajah Belanda.
2. Di
beberapa negara Barat, nama Soekarno kadang-kadang ditulis Achmed Soekarno. Hal
ini terjadi karena ketika Soekarno pertama kali berkunjung ke Amerika Serikat,
sejumlah wartawan bertanya-tanya, "Siapa nama kecil Soekarno?" ,
karena mereka tidak mengerti kebiasaan sebagian masyarakat di Indonesia yang
hanya menggunakan satu nama saja atau tidak memiliki nama keluarga. Entah
bagaimana, seseorang lalu menambahkan nama Achmed di depan nama Soekarno. Hal
ini pun terjadi di beberapa Wikipedia, seperti wikipedia bahasa Denmark dan
bahasa Spanyol.
3. Bung
Karno adalah presiden pertama Indonesia yang juga dikenal sebagai arsitek
alumni dari Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB) di Bandung dengan
mengambil jurusan teknik sipil dan tamat pada tahun 1926.
4. Soekarno
ternyata sedang sakit saat Memproklamasikan Kemerdekaan. Pada 17 Agustus 1945
pukul 08.00 (2 jam sebelum pembacaan teks Proklamasi), ternyata Bung Karno
masih tidur nyenyak di kamarnya, di Jalan Pegangsaan Timur 56, Cikini. Dia
terkena gejala malaria tertiana. Suhu badannya tinggi dan sangat lelah setelah
begadang bersama para sahabatnya menyusun konsep naskah proklamasi di rumah
Laksamana Maeda. Saat itu, tepat di tengah-tengah bulan puasa Ramadhan. ‘Pating
greges’, keluh Bung Karno setelah dibangunkan dr Soeharto, dokter
kesayangannya.
5. Soekarno
adalah orang yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai
dasar negara Indonesia dan ia sendiri yang menamainya.
6. Di saat
Indonesia Merdeka, negara ini tidak memiliki pemimpin. Para pejuang pun
mengusulkan Soekarno untuk menjadi presiden yg saat itu sedang
berbincang-bincang. Perbincangan itu seperti ini, "Nah kita sudah
bernegara sejak kemarin. Dan sebuah negara memerlukan seorang Presiden.
Bagaimana kalau kita memilih Soekarno?" Soekarno pun hanya menjawab,
"Baiklah." Sesederhana itu. Maka jadilah Soekarno sebagai Presiden
pertama RI. Namanya negara yang baru seumur sehari, tidak ada mobil
kepresidenan yang mengantar Soekarno. Maka Soekarno pun pulang berjalan kaki.
7. Ada satu
cerita lucu lagi yg di buat Soekarno. Bung Karno memaksa Belanda untuk memikul
sepedanya. Cerita itu di mulai saat Bung Karno sedang bersepeda, seorang polisi
mengikutinya dari belakang. Bung Karno sengaja tidak mempercepat laju
sepedanya. Dia menggenjot dengan santai saja. Polisi belanda itu pun santai
pula mengikuti dari kejauhan. Tiba-tiba timbul pikiran membikin polisi itu
repot. Di tepi persawahan, Bung Karno berhenti dan meninggalkan sepedanya di
sana.
Komentar