Esai


Niki Anane Setyadani  2700009
XI-SS-1



Pemimpin Sejati
       Pemimpin. Sebuah kata yang sudah tak asing lagi terdengar di telinga kita. Mungkin ketika mendengar kata tersebut, hal yang pertama kali muncul dibenak kita adalah seorang yang berkuasa, otoriter, berhak mengatur apapun, dan sebagainya. Banyak pendapat dan definisi tersendiri oleh masing-masing orang jika ditanya mengenai apa yang dimaksud dengan pemimpin itu sendiri.
       Banyak orang yang berpangkat tinggi menganggap bahwa dirinya adalah seorang pemimpin yang segala perintahnya harus dijalankan oleh bawahannya, apa pun itu. Tak sedikit para pemimpin di negara kita yang menganggap dirinya paling berkuasa, padahal sikap yang ditunjukkannya sama sekali tidak mencerminkan seorang pemimpin yang sebenarnya.
Padahal jika kita mau menelisik lebih dalam, seorang pemimpin itu tidak hanya sekedar orang yang hanya mengatur seenaknya saja. Banyak hal lain dibalik keteladanan seorang pemimpin yang harusnya dimiliki oleh setiap individu,bukan hanya seorang ketua disebuah acara, OSIS, dan lainnya. Kenapa? Karena pada dasarnya semua individu adalah seorang pemimpin, yaitu pemimpin bagi dirinya sendiri.
Lalu, bagaimana dengan kriteria pemimpin itu sendiri? Apakah harus memiliki suara yang menggelegar? Tubuh yang besar atau uang yang banyak? Tidak. Seorang pemimpin itu bukanlah orang yang hanya mempunyai suara menggelegar, tubuh besar, atau uang yang banyak. Ingat! kita memiliki seorang pemimpin yang karakternya tak pernah lekang oleh zaman, Rasulullah Muhammad SAW. Lihatlah , apakah beliau termasuk kategori pemimpin yang mempunyai suara menggelegar, tubuh besar, dan uang yang banyak? Sekali lagi, tidak.
Seorang pemimpin sejati adalah ia yang dapat menjadi inspirasi bagi para anggotanya. Seorang pemimpin sejati bukanlah ia yang hanya memerintah, tapi ia yang melakukan terlebih dahulu akan suatu hal,lalu diikuti oleh anggotnya. Bukan juga ia yang hanya bangga dengan jabatan, tapi ia yang justru merasa mempunyai tanggungjawab lebih jika jabatan yang ia punya semakin tinggi.
Pertanyaan selanjutnya, lalu sikap dasar yang seperti apa yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin? Mungkin sebagian besar dari kita mampu menjawabnya dengan ribuan hal positif yang identik dengan seorang pemimpin sejati. Seperti, tanggungjawab, rela berkorban, dapat dipercaya, mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat, berpendirian yang kuat dan lainnya. Namun, problematika yang dihadapi sekarang adalah bagaimana kita mengaplikasikan hal-hal tersebut kedalam kehidupan kita sebenarnya. Kalau hanya berkicau menyebutkan sifat-sifat positif seorang pemimpin yang ideal pun anak SD mampu menjawabnya. Tapi, kita harus mulai menerapkan hal tersebut kedalam kehidupan nyata.
Tak usahlah terlalu berpayah-payah berpikir untuk menjadikan diri kita memiliki kepribadian seorang pemimpin. Ikutilah alur kebenaran yang ditetapkan oleh Tuhan. Contoh kecil, jika kita dihadapkan oleh keadaan dimana kita sangat terburu-buru pergi ke kantor, lalu kita melihat seorang anak kecil terjatuh, apa yang akan kita lakukan? Menolongnya atau acuh tak acuh seakan-akan tak melihatnya. Di sinilah jiwa kepemimpinan kita sedang diuji. Jika kita merelakan waktu kita dan rela telat untuk menolong si bocah tersebut, maka itu pertanda baik karena jiwa kepemimpinan di diri kita mulai tumbuh. Bukankah Tuhan sudah menyuruh kita untuk saling tolong menolong dalam kebaikan? Kalau masalah telat ke kantor karena menolong si bocah tersebut, itu merupakan konsekuensi dari buruknya manajemen waktu yang kita punya. Bocah tersebut punya hak untuk mendapat pertolongan.
Semua itu kembali ke diri kita masing-masing, karena kita adalah aktor utama dalam skenario hidup kita yang sudah ditentukan oleh Tuhan. Sebagai aktor utama, kita punya hak untuk menentukan akhir perjalanan kita nanti. Apakah berakhir dengan kesuksesan dan kebahagiaan karena hal-hal yang akan kita tanamkan sekarang? Atau justru sebaliknya?



Komentar

Postingan Populer