Untukmu, temanku
Terasa lamaaa sekali tak menulis sesuatupun di sini. Entah karena apa, sibukkah? Oh, sibuk bukanlah sebuah alasan.
Sudah banyak sekali fenomena yang terjadi, menyenangkan dan tentunya menyedihkan.
Oh iya, saya ingin menceritakan sesuatu. Saya punya seorang teman yang luar biasa pandainya. Cerdas dalam nilai maupun organisasi. Luar biasa. Terselip kagum dalam hati saya. Sungguh Maha Besar Allah yang telah menciptakan makhluk seperti dia. Dia adalah orang yang baru satu setengah tahun saya kenal. Namun sayangnya dia sangat keras kepala. Tak ada yang menyangkal hal itu atau jikalau ada tak terlalu banyak jumlahnya.
Saya hanya sedikit kecewa mengapa ia tak begitu percaya kepada saya dan beberapa teman saya. Ketika ia mempercayakan satu hal terhadap salah seorang teman yang sebut saja "x" saya merasa risih. Entah bagaimana saya mampu menjelaskannya, hanya saja saya ingin sekali ia tak terjebak oleh sampul seseorang. Yaah bisa dibilang saya tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan si "x" ini baik dari segi materi dan lainnya.
Namun, tolonglah dengar kami.. Saya hanya tidak mau ia kecewa dibelakangnya. Terlalu naif rasanya jika saya hanya diam saja. Bukan berarti saya mau dijadikan orang kepercayaan atau apa, bahkan saya tau menjaga amanah adalah hal yang tak enteng, Tapi lagi-lagi, saya ingin dia paham dan mengerti tujuan baik saya dan teman-teman yang lain. Bukan berarti saya dan teman-teman lain membatasi dia dalam pergaulan. Oh, tidak. Toh si "x" juga teman saya.
Mengertilah, temanku.. Kelak jika terjadi apa-apa, haruskah saya marah padamu karen kau dengan congkaknya tak mendengarkan kami? Ataukah ku harus menghiburmu? Dengarkanlah.... Sebelum semuanya terlambat.. Bahkan aku pun seakan-akan kehabisan cara untuk ini semua..
Sudah banyak sekali fenomena yang terjadi, menyenangkan dan tentunya menyedihkan.
Oh iya, saya ingin menceritakan sesuatu. Saya punya seorang teman yang luar biasa pandainya. Cerdas dalam nilai maupun organisasi. Luar biasa. Terselip kagum dalam hati saya. Sungguh Maha Besar Allah yang telah menciptakan makhluk seperti dia. Dia adalah orang yang baru satu setengah tahun saya kenal. Namun sayangnya dia sangat keras kepala. Tak ada yang menyangkal hal itu atau jikalau ada tak terlalu banyak jumlahnya.
Saya hanya sedikit kecewa mengapa ia tak begitu percaya kepada saya dan beberapa teman saya. Ketika ia mempercayakan satu hal terhadap salah seorang teman yang sebut saja "x" saya merasa risih. Entah bagaimana saya mampu menjelaskannya, hanya saja saya ingin sekali ia tak terjebak oleh sampul seseorang. Yaah bisa dibilang saya tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan si "x" ini baik dari segi materi dan lainnya.
Namun, tolonglah dengar kami.. Saya hanya tidak mau ia kecewa dibelakangnya. Terlalu naif rasanya jika saya hanya diam saja. Bukan berarti saya mau dijadikan orang kepercayaan atau apa, bahkan saya tau menjaga amanah adalah hal yang tak enteng, Tapi lagi-lagi, saya ingin dia paham dan mengerti tujuan baik saya dan teman-teman yang lain. Bukan berarti saya dan teman-teman lain membatasi dia dalam pergaulan. Oh, tidak. Toh si "x" juga teman saya.
Mengertilah, temanku.. Kelak jika terjadi apa-apa, haruskah saya marah padamu karen kau dengan congkaknya tak mendengarkan kami? Ataukah ku harus menghiburmu? Dengarkanlah.... Sebelum semuanya terlambat.. Bahkan aku pun seakan-akan kehabisan cara untuk ini semua..
Komentar